Cara Membuat Sirip Burung Walet Ideal & Disukai

Petani walet haruslah memperhatikan segala aspek yang berhubungan langsung dengan walet. Walau walet merupakan seekor hewan, walet rupanya memiliki sifat yang eksklusif. Sifat eksklusif yang dimaksud dapat diartikan sebagai dimanjakan. Jika burung walet merasa eksklusif dalam RBW maka burung walet tidak akan pindah ketempat lainnya. Salah satu pemanjaan burung walet adalah penerapan sirip. Sirip merupakan penyangga atau pondasi bagi sarang burung walet. Pemilihan sirip yang terbaik dapat meningkatkan kenyamanan untuk burung walet serta dapat meningkatkan produktifitas koloni walet. Berikut rangkuman markas walet tentang Sirip ideal dan disukai burung walet

Bahan Sirip Ideal

Terdapat dua pilihan bahan dasar dalam pembuatan sirip. Petani walet dapat menggunakan bahan kayu atau alumunium. Kedua bahan dasar tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan.

Sirip Kayu

Petani walet dapat menggunakan kayu sebagai bahan pembuatan sirip. Salah satu kayu terbaik dalam pembuatan sirip adalah kayu jati, sengon, meranti, dll. Kelebihan penggunaan bahan kayu adalah kayu dapat menyerap cairan dengan sangat baik. Ketika walet mulai membangun sarangnya, daya rekat kepada sirip harus semakin kuat karena beban yang semakin berat apalagi jika sudah memiliki anakan. Jika daya serap rendah maka sarang walet berpotensi jatuh.

Patut diperhatikan pada penggunaan kayu. Beberapa petani walet mengeluhkan bahwa produktifitas sarang walet stagnan dan cenderung berkurang. Hal tersebut dapat disebabkan penggunaan sirip kayu yang belum kering sempurna saat pemasangan sirip. Butuh 5-8 bulan pengeringan diterik matahari saat pertama kali kayu ditebang. Kayu baru tebang akan menciptakan aroma yang tidak disukai walet dan kayu yang masih basah berpotensi timbulnya jamur yang merugikan untuk walet. salah satu kekurangan penggunaan sirip kayu adalah penggunaannya tidak terlalu lama dan berpotensi sebagai sarang semut maupun rayap jika tidak diperhatikan dengan seksama.

Perlu diperhatikan juga pada penggunaa sirip kayu. Apabila pemasangan sirip tidak erat atau memberikan celah kecil, maka dapat berpotensi menjadi tempat koloni baru beberapa hama, seperti kecoa dan semut. Hama akan lebih mudah menyerang sirip kayu jika sirip basah dan tidak terlalu kering sempurna pada saat pemasangan.

Sirip Alumunium

Sirip dengan bahan baku alumunium merupakan alternatif lain bagi petani. Sirip alumunium memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan sirip alumunium adalah kekuatan dan ketahanan untuk pemakaian dalam jangka waktu yang panjang. Sirip alumunium juga anti hama karena tidak dapat dijadikan pusat koloni haa seperti rayap, kecoa, maupun semut yang seringkali membuat sarangnya didalam sebuah kayu. Kekurangan penggunaan alumunium yakni daya serap cairan yang kurang, tidak seperti kayu. Jika daya serap air kurang maka terdapat potensi sarang jatuh karena tidak terlalu lengket.

Penggunaan sirip alumunuium maupun kayu juga yang wajib diperhatikan oleh petani walet yakni tekstur sirip. Sirip dari alumunium dan kayu tidak diperkenankan bertekstur licin. Hal tersebut dapat berpotensi sarang jatuh. Sirip alumunium maupun kayu dapat dibuat bertekstur kasar agar daya cengkram walet saat bertengger ataupun sarang yang menempel dapat menjadi lebih kuat dan tidak mudah patah.

Kunjungi Sosial Media Kami

Instagram: markaswaletdotcom
Facebook: Markaswalet.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

id_IDID
Scroll to Top