Banyak petani walet yang mengharapkan produktifitas sarang waletnya berlimpah setiap tahun. Hal tersebut dikarenakan kurangnya pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh petani. Petani memang akan mendapatkan sebuah pengetahuan dan pengalaman dimasa yang akan datang. Tetapi hal tersebut akan memakan waktu yang sangat panjang serta biaya yang tidak sedikit.
Table of Contents
ToggleTelah banyak pendahulu dan senior-senior yang telah sukses dalam budidaya walet. Petani pemula perlu mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang telah dilalui oleh senior-senior sukses. Salah satu yang wajib dipelajari oleh petani walet pemula adalah cara menggunakan tweeter serta memilih suara inap/tarik yang ideal. Berikut Markaswalet.com merangkum pengetahuan serta pengalaman yang didapat dari petani walet sukses di Indonesia.
Kualitas Tweeter
Banyak petani walet beranggapan jika suara inap/tarik yang jernih merupakan sebuah keharusan karena dipercaya dapat memanggil burung walet. Tidak salah jika petani beranggapan demikian, tetapi harus diimbangi dengan kualitas suara inap/tarik. Beberapa cara yang bisa dilakukan petani walet untuk mengatahui suara inap/tarik berkualitas adalah dengan menyaksikan tingkah laku walet saat tweeter digunakan.
Burung walet akan bersikap agresif seperti menyambar tweeter sebagai tanda jika suara inap/tarik yang digunakan tidak disukai oleh kawanan burung walet. Burung walet cenderung merasa terganggu dengan suara inap/tarik tersebut. Suara inap/tarik yang disukai oleh burung walet dapat dikenali dengan tingkah kawanan burung walet. Suara inap/tarik yang disukai burung walet membuat kawanan burung walet masuk kedalam LMB walau masih ada sebagian burung yang masih tidak menyukai suara inap/tarik tersebut. Hal tersebut masih dapat ditoleransi.
Waktu yang Tepat Untuk Menguji Suara Inap/Tarik
Pengujian suara inap/tarik untuk mengetahui kualitasnya dapat dilakukan saat pagi hari (jam 05.00-07.00). Pengujian dilakukan saat burung walet pergi untuk mencari makan. Pengujian kualitas dapat dikatakan berhasil jika burung walet yang pergi yang mencari makan akan berbalik arah untuk mengerumuni tweeter. Burung walet dalam beberapa waktu mengindahkan untuk mencari makan demi suara tarik/inap. Tetapi hal tersebut tidak berlangsung lama.
RBW yang masih baru, petani acapkali resah karena suara inap/tarik yang dipasang tidak membuat burung walet menginap. Banyak hal yang membuat burung walet tidak betah seperti kelembapan dan suhu yang tidak ideal atau sirip yang tidak disukai walet. Pada kasus RBW baru, petani jangan khawatir suara inap/tarik tidak dapat mengundang dengan baik. Pada dasarnya ketika burung walet pertama kali masuk kedalam RBW, mereka akan melakukan observasi sebagai riset nyaman atau tidaknya sebagai tempat mereka dimasa yang akan datang. Sebagai catatan semakai luas ruangan putar/Void membuat kawanan walet semakin nyaman dan perkembangbiakan burung walet semakin cepat.
Suara Inap/Tarik Kunci Produktifitas Burung Walet
Kunci keberhasilan produktifitas burung walet adalah konsistensi atau irama yang sama setiap harinya. Ketika hal tersebut dapat terpenuhi maka produktifitas dan perkembangbiakan burung walet semakin cepat dan lancar. Petani walet harus memiliki prinsip kehati-hatian dalam memilih suara inap/tarik. Banyak suara inap/tarik yang bertebaran diinternet maupun sosial media seperti facebook secara gratis. Petani harus menanggung resiko jika ternyata suara inap/tarik tersebut tidak membuat walet menginap justru cenderung pindah tempat. Suara inap/tarik tersedia oleh Markaswalet.com yang memiliki suara berkualitas, jernih, dan banyak dipakai oleh petani walet seluruh Indonesia.
Dalam penggunaan suara inap/tarik, jangan sesekali meremehkannya karena akan berdampak serius dan nyata bagi produktifitas burung walet. Dalam beberapa kasus, banyak sekali suara inap/tarik yang dapat didownload secara gratis diinternet maupun sosial media akan tetapi tidak membuat burung walet menginap dan justru sekedar berputar-putar saja.
Kunjungi Sosial Media Kami
Instagram: markaswaletdotcom
Facebook: Markaswalet.com